Pentingnya Totalitas Keseriusan dan Keseimbangan dalam ber IMM

Dr. Normasari, S.H., M.Hum Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) UAD memberikan Sambutan dalam Acara Pelatihan Persidangan IMM Komisariat Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan, (Uk)

Yoyga, 29/12/2022 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (FH UAD) menyelenggarakan Pelatihan Persidangan pada Hari Kamis 29 Desember 2022 bertempat di Lt 10 Kampus 4  UAD.  Pada pembukaan hadir Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Manusia (SDM UAD) Dr. Normasari, S.H., M.Hum, Dekan Fakultas Hukum Dr. Hj. Megawati, S.H., M.Hum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswan Nurul Satria Abdi, S.H., M.H. Pembimbing IMM Komfak Hukum Muhammad Habibi Miftahul Marwah, S.Hi, M.H acara diikuti oleh seluruh kader IMM FH UAD.

Menjadi aktivis merupakan pilihan yang tepat dalam membentuk karakter diri apalagi sebagai kader intelektual persyarikatan Muhammadiyah seperti IMM menurut Dr. Normasari, S.H., M.Hum  dalam sambutannya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa menjadi aktivis harus totalitas penuh keseriusan dalam menjalaninya ujar Normasari yang juga sebagai Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia UAD.

Baca Juga :

Menurutnya kuliah itu nomor 1 sebagai kewajiaban individu seorang  mahasiswa akan tetapi organisasi itu penting maka perlu keseimbangan keduanya sebagaiman pengalaman yang pernah dilaluinya  sebagai kader IMM UGM pada waktu beliau kuliah strata 1.

Peningkatan kapasitas diri sebagai kader ikatan dengan mengikuti berbagai pelatihan menjadi sebuah keharusan bila ingin meraih kesuksesan ungkapnya.

Keseimbangan Intelektual dengan Spiritual seperti ke istiqomahan dalam menjalankan ibadah mahdoh, mengaji Alqur-an sebagai penguat dan pendorong dalam menjalankan aktifitas sebagai kader ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menurut Nurus Satria Abdi, S.H., M.H yang juga sebagai alumni IMM FH UAD yang sekarang menjabat sebagai salah satu Wakil Dekan di FH.

Satria juga mengatakan ngaji dan ngaji harus senantias dijalankan sebagai kontinueitas kader, sebagai bagian dari dakwah  Islam ujarnya yang juga sebagai sekretaris Majelis Tabligh PWM DIY.

Sedangkan pembimbing IMM FH UAD  Habibi Miftahul Marwah, S.Hi, M.H. menekankan pentingya budaya diskusi dan melatih nalar kritis. Hal ini bisa dicapai bila literasi semakin ditingkatkan, latihan persidangan menjadi penting agar kader-kader ikatan mampu untuk belajar bermusyawarah dengan baik menurutnya.  Musywarah yang berkualitas baik proses musyawarahnya maupun produk musyawarah yang dihasilkan. (uk).